MEMBANGUN SEKOLAH SEHAT MELALUI GERAKAN SANITASI



Oleh : Wahyu Ratnawati




Menilai toilet sekolah sama halnya
menilai integritas suatu sekolah.
Tak perlu melihat sebuah profil sekolah dengan status akreditasi. Status sekolah dapat kita lihat dengan mengunjungi toilet yang ada di sekolah tersebut. Apabila toilet sekolah bersih, tidak berbau dan nyaman untuk dikunjungi, maka sekolah layak menjadi sekolah berkarakter.

Gebrakan luar biasa yang telah dilakukan Kemdikbud yaitu dengan mengubah letak sanitasi sekolah yang sebelumnya ditempatkan di bagian belakang sekolah menjadi di depan sekolah.  Berkaitan dengan hal tersebut Pak Wowon Widaryat selaku Direktur Pembinaan Sekolah mengatakan bahwa "Selama ini, sanitasi sekolah ditempatkan di belakang sekolah, gelap dan kotor. Kalau sekarang kita tempatkan di depan supaya terkontrol oleh gurunya. Bahkan ada yang toiletnya jadi lebih bersih dari kelasnya malahan"  Jakarta, Selasa (8/11/2016). Hal itu didukung dengan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan salah satu kegiatan utamanya adalah meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di sekolah dan satuan pendidikan secara eksternal dan ekstrakurikuler serta penyediaan sarana sanitasi sekolah.

Sanitasi memang menjadi masalah yang harus segera ditangani. Bahkan organisasi dari tingkat sekolah (UKS) sampai dengan tingkat dunia World Toilet Organization (WTO). WTO dibentuk sejak 21 November 2001 yang bertempat di Singapura dalam acara World Toilet Summit. Acara tersebut perwakilan dari Indonesia dihadiri oleh Ibu Naning Adiwoso selaku Ketua Asosiasi Toilet Indonesia. World Toilet Summit merupakan acara  yang diadakan setiap tahun. World Toilet Summit tahun ini diadakan di Australia, Melbourne pada tanggal 20 – 21 November 2017 dengan tema antara lain  Sanitation andHygiene in Crisis Zones  dan Washand Menstrual Hygiene in Schools. Hal itu membuktikan bahwa sanitasi perlu membutuhkan perhatian yang khusus.

Berdasarkan Data Statistik Sekolah Dasar 2016/ 2017 (PDSPK Kemdikbud Statistik Persekolahan SD 2017) bahwa terdapat sebanyak 4.127 sekolah yang tidak memiliki sumber air, 908 sekolah yang menggunakan sumber air dari air kemasan. Data kondisi toilet guru laki-laki 20.202 (23%) sekolah dalam keadaan baik dan 66.117 (77%) sekolah dalam keadaan rusak, kondisi toilet guru perempuan 17.441 (26 %) sekolah dalam keadaan baik dan 50.520 (74%) sekolah dalam keadaan rusak. Sebanyak 104.543 (71 %) sekolah sudah memiliki toilet dan 42.960 (29 %) sekolah tidak memiliki toilet. Sedangkan data sekolah memiliki toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan dan 67.816 (46 %) sekolah sudah memiliki 79.687 (56%) sekolah belum memiliki toilet terpisah. Data tersebut diambil berdasarakan status sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta di Indonesia.

Melirik dari Data Statistik Sekolah Dasar 2017 perlunya penanganan khusus terhadap sanitasi di Sekolah Dasar. Fasilitas sanitasi sekolah antara lain air bersih, toilet (kamar madi, wc dab urinoir), sarana pembuangan air limbah (SPAL), sarana pembuangan sampah. Sanitasi berkaitan erat dengan Perilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS). PHBS harus menjadi kebiasaan. Kebiasaan tersebut salah satunya dengan Gerakan Toilet Sehat.  Untuk membangun sekolah sehat melalui sanitasi dapat diwujudkan melalui Gerakan Toilet Sehat.

GerakanToilet Sehat adalah upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga sekolah  dan masyarakat dalam mewujudkan toilet sehat. Sebelumnya kita harus mengetahui kriteria toilet sehat. Ada beberapa kriteria toilet sehat berdasarkan persyaratan kesehatan lingkungan (Menkes RI) yaitu Letak toilet harus terpisah dari ruang kelas, ruang UKS, ruang guru, perpustakaan, ruang bimbingan dan konseling,Tersedianya toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, Proporsi jumlah wc/ urinoir adalah 1 wc/urinoir untuk 40 siswa dan 1 wc untuk 25 orang siswa, Toilet harus dalam keadaan bersih, Lantai toilet tidak ada genangan air, Tersedianya lubang penghawaan yang langsung berhubungan dengan udara luar, dan Bak penampung air harus tidak menjadi tempat perindukan nyamuk.

Adapun tata laksana pemeliharaan fasilitas sanitasi toilet berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1429/ MENKES/ SK/ XII/ 2006 tentang Pedoman PenyelenggaraanKesehatan Lingkungan Sekolah. Pertama, toilet harus selalu dalam keadaan bersih dan tidak berbau. Kedua, terdapat slogan atau peringatan untuk menjaga kebersihan. Ketiga, Pengurasan bak penampung air dilakukan 1 kali seminggu. Keempat, Bila bak air tidak akan digunakan dalam jangka waktu lama (misalnya pada musim liburan panjang) maka bak air harus dikosongkan. Kelima, menggunakan desinfektan untuk membersihkan lantai dan closet serta urinoir. Keenam, menyediakan sabun cuci tangan.

Namun, acap kali masih kita temui sekolah memiliki jumlah toilet yang tidak cukup, minimnya ketersediaan air bersih dalam bak air, tidak ada wastafel, kloset yang kotor dan berbau, ventilasi dan pencahayaan yang minim, tidak adanya tempat sampah yang tertutup, tidak adanya sabun dan peralatan kebersihan. Semua itu menjadikan toilet tidak sehat dan pengguna toilet tidak nyaman.

Demi membangun sekolah sehat maka dibutuhkan  Gerakan Toilet Sehat.  Gerakan Toilet Sehat dapat di wujudkan melalui kodefaskes. Kodefaskes merupakan akronim dari Komitemen, Desain, Fasilitas dan Kesadaran.

Pertama, komitmen dapat dituangkan dalam tata tertib toilet. Sebaiknya setiap ruangan toilet dipasang tata tertib, sehingga pengguna toilet mengetahi cara penggunaan dan harus bertanggung jawab terhadap kebersihan toilet. Salah satunya matikan kran sebelum meninggalkan toilet.

Kedua, desain toilet yang ideal. Desain toilet sangat penting bagi pengguna terutama sesuai dengan tingkat usia. Desain toilet yang sesuai dengan kriteria toilet maka akan memberi kenyaman dan meminimalisir kesalahan – kesalahan penggunaan toilet sehingga menyebabkan toilet kotor ataupun berbau.

Ketiga, fasilitas yang memadai. Fasilitas yang dibutuhkan dalam ruangan toilet salah satu kunci toilet sehat. Fasiltas tersebut misalnya ketersediaan air, ember dan gayung, sabun, tisu, kaca, wastafel, tempat sampah dan lain-lain. Fasilitas toilet yang lengkap biasanya dapat kita temui di bandara international dan mal. Adanya fasilitas yang dibutuhkan saat memasuki toilet membuat kenyamanan penggunanya. Fasilitas tersebut sekarang merambah di beberapa sekolah dasar terutama sekolah dasar yang menerapkan program PPK. Disekolah tersebut ditemui kotak toilet kejujuran yang berisi perlengkapan bagi siswi yang sedang menstruasi. Apabila siswa menggambil barang di kotak tersebut maka siswa menggantinya sesuai dengan harga yang sudah tertera. Selain itu juga terdapat rak baca dan kursi, sehingga saat menunggu antrian pengguna dengan nyaman berada di toilet terse but.

Keempat, kesadaran terhadap toilet harus ditingkatkan. Kegiatan yang dapat dilakukan  seperti mengadakan kerja bakti membersihkan toilet dengan melibatkan siswa-siswi, memilih “student ambassador” kebersihan dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan untuk menjadikan toilet menjadi sehat.

Budaya bersih dan sehat merupakan bagian dari Pendidikan Karakter. Berbagai penelitian tentang sanitasi telah dilakukan. Penelitian tersebut mengungkap fakta bahwa meningkatnya akses sanitasi di sekolah berdampak signifikan dalam meningkatkan kesehatan dan kenyamanan siswa di sekolah, sehingga secara tidak langsung berkontribusi dalam mendukung pembentukan karakter (Aulia Iqlima Putri/Aji Shahwin).

GerakanToilet Sehat salah satu upaya untuk meningkatkan akses Sanitasi. Gerakan Toilet Sehat tidak ada artinya apabila tidak didukung oleh semua warga sekolah serta pengguna toilet sekolah. Gerakan Toilet Sehat sebagai salah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam meningkatkan akses sanitasi bagi warga sekolah pada khususnya. Sehingga dengan  Gerakan Toilet Sehat sebagai karakter yang menjadi virus baik. Penerapan Gerakan Toilet Sehat oleh siswa diharapkan dapat menjadi virus pada kehidupan masyarakat.  

Dengan demikian Gerakan Sekolah Sehat merupakan upaya untuk meningkatkan akses sanitasi yang berdampak pada meningkatnya kesehatan, kenyamanan siswa di sekolah serta mensukseskan pembentukan karakter sehingga membentuk integritas suatu sekolah. Gerakan Sekolah Sehat merupakan salah satu fondasi untuk mensukseskan Gerakan Revolusi Mental dalam membentuk Generasi Emas Bangsa Indonesia.

Referensi :
Indonesia. PDSPK Kemdikbud Statistik Persekolahan SD 2016/2017 Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan.Jakarta: Setjen, Kemdikbud. 2017
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. 2017
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1429/ MENKES/ SK/ XII/ 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah. 
Pedoman Standar Umum Toilet Indonesia. 2016
http://asosiasitoilet-indonesia.org/ diakses Kamis, 12 Oktober 2017 (15.23) 

Komentar